
Produk Komoditas Gampong Balee
BALEE.DESA.ID – Indonesia memiliki banyak potensi alam yang unik dan berlimpah sebagai sumber potensi produk indikasi geografis yang berlimpah. Dari keunikan potensi alam tersebut, dilahirkanlah sertifikasi Indikasi Geografis (IG), yaitu sertifikasi yang digunakan pada produk tertentu yang sesuai asal atau lokasi geografis tertentu. Faktor lingkungan geografis memberikan ciri khas dan kualitas tertentu pada produk yang dihasilkan. Lingkungan geografis tadi bisa berupa faktor alam, manusia, atau kombinasi keduanya.
Padi adalah salah satu makanan pokok paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Makanan ini dikonsumsi terutama di Asia dan Amerika Selatan. Tanaman ini mampu meningkatkan devisa negara melalui sumbangannya terhadap nilai ekspor yang terus meningkat. Hingga sekarang ada dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal yaitu Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O.glaberrima yang berasal dari Afrika Barat. Pada awal mulanya Oryza sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica (sinonim sinica).
Seperti dikutip dari dinastph.lampungprov.go.id, diketahui ada 3 jenis padi berdasarkan varietas, Berikut ini adalah jenis padi apabila dibedakan berdasarkan varietas.
Jenis-Jenis Padi Berdasarkan Varietas
PADI HIBRIDA
Varietas hibrida adalah varietas padi yang hanya sekali tanam. Kelebihan padi varietas hibrida adalah potensi hasil panen yang maksimal. Hasil panen dapat mencapai dua kali lipat dari padi lokal. Butiran padi yang dihasilkan lebih bagus, dengan kualitas nasi yang lebih pulen dan wangi.
Namun varietas hibrida sendiri memiliki kelemahan, yaitu kualitas hasilnya akan berkurang jauh apabila berasal dari tanaman turunannya. Artinya, padi harus berasal dari bibit original, karena apabila hasil panen kemudian ditanam ulang, hasil ini akan berbeda dengan bibit aslinya. Harga benih varietas hibrida ini termasuk yang termahal.
PADI UNGGUL
Varietas padi unggul berada satu tingkat di bawah varietas hibrida. Varietas ini dapat ditanam berkali-kali dengan kualitas yang sama. Artinya, hasil panen dari varietas padi unggul masih bisa dijadikan benih. Harga benih padi unggul pun tidak semahal benih padi hibrida. Untuk hasil produksi pun padi unggul dapat dikatakan baik, dapat mencapai 8-10 ton per hektar.
Beberapa contoh varietas padi unggul antara lain adalah Inpara 1-8, Inpago 1-5, Inpari 1-21, Inpari 31, Inpari 33, Inpari 34 Salin Agritan, dan Inpari 35 Salin Agritan. Varietas padi unggul pun ada juga yang dikembangkan dan dirilis oleh pemerintah, seperti Inpari 34 dan Inpari 35. Keunggulan varietas ini adalah ketahanannya terhadap hama wereng cokelat.
PADI LOKAL
Varietas padi lokal adalah varietas padi yang khusus berada di daerah tertentu. Varietas semacam ini hanya cocok ditanam di daerah tertentu saja, karena membutuhkan spesifikasi khusus untuk tumbuh dan memproduksi padi.
Padi lokal biasanya menghasilkan produksi sekitar 7-8 ton per hektar. Rasa beras dari padi lokal juga kurang enak. Jenis jenis padi lokal antara lain : Gropak (Kulon Progo), Indramayu, Dharma Ayu, Srimulih, Andel Jaran, Merong, Gundelan, Marong, Simenep, dan Ketan Lusi.
Kecamatan Glumpang Tiga merupakan kecamatan yang menjadi sentra budidaya padi Lokal di Provinsi Aceh. Memiliki ciri khas cita rasa, produktivitas lebih tinggi, serta mampu beradaptasi dilahan manapun. padi Lokal merupakan salah satu komoditas unggulan Kecamatan Glumpang Tiga dan menjadi sumber mata pencaharian utama bagi penduduk di Glumpang Tiga dan sekitarnya.